Mesin Enigma adalah sebuah mesin penyandi yang digunakan untuk mengenkripsikan dan mendekripsikan pesan rahasia. Enigma dipatenkan oleh insinyur Jerman Arthur Scherbius, dan awalnya digunakan untuk tujuan komersial, namun nantinya terkenal karena digunakan oleh tentara dan pemerintah Jerman Nazi sebelum dan selama Perang Dunia II. Secara teknis, mesin Enigma termasuk keluarga mesin rotor elektromekanik, yang memiliki berbagai model. Nama Enigma diambil dari kata Latin aenigma, yang artinya teka-teki.
Versi Enigma yang paling terkenal adalah yang digunakan oleh Wehrmacht (tentara Jerman Nazi). Mesin ini, mulai digunakan oleh Nazi pada 1928, pada awalnya dianggap sebagai mesin kriptografi teraman di dunia, namun akhirnya dapat dipecahkan oleh pihak Sekutu, sehingga mesin ini justru merugikan pihak Nazi. Metode pemecahan (dekripsi) mesin ini pertama kali ditemukan di tahun 1932 oleh kriptografer Polandia dari Biuro Szyfrów (Kantor Sandi), Marian Rejewski, Jerzy Różycki dan Henryk Zygalski. Namun pada 1939 Jerman mendisain ulang Enigma sehingga metode tersebut tidak dapat digunakan lagi. Berkat informasi dari Polandia, akhirnya Britania dan Perancis berhasil membuat mesin pemecah Enigma baru ini, yang diberi nama bombe. Informasi yang didapat Sekutu dari pemecahan Enigma disebut ULTRA, yang terbukti amat penting bagi kemenangan Sekutu pada Perang Dunia II. Menurut para ahli, PD II berakhir dua tahun lebih cepat berkat pemecahan Enigma ini.
Selasa, 07 Juni 2011
Selasa, 15 Maret 2011
Kriptografi Klasik 1
Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan yang dikirim sampai ke
tujuan. Dalam perkembangannya kriptografi digunakan juga untuk mengindentifikasi
pengiriman pesan dengan tanda tangan digital dan keaslian pesan dengan sidik jari digital(fingerprint).Sejarah kriptografi klasik yaitu metode enkripsi yang menggunakan kertas dan pensil atau mungkin dengn bantuan alat sederhana.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
1.Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
2.Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
tujuan. Dalam perkembangannya kriptografi digunakan juga untuk mengindentifikasi
pengiriman pesan dengan tanda tangan digital dan keaslian pesan dengan sidik jari digital(fingerprint).Sejarah kriptografi klasik yaitu metode enkripsi yang menggunakan kertas dan pensil atau mungkin dengn bantuan alat sederhana.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
1.Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
2.Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
Senin, 14 Maret 2011
Keamanan Jaringan
•Plant Text : data asal yang akan disandikan ( clear text).
•Enkripsi : penyandian kata.
Deskripsi : pengartian kata yang sudah disandikan.
•Chypertext : data yang sudah disandikan.
Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan dekripsi adalah relasi antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen teks terang /plaintext dan yang berisi elemen teks sandi/ciphertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunan-himpunan tersebut. Apabila elemen-elemen teks terang dinotasikan dengan P, elemen-elemen teks sandi dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D.
Enkripsi : E(P) = C
Dekripsi : D(C) = P atau D(E(P)) = P
Gambar:
ex:
traceroute ke Facebook=
melewati Router EL ------------------ R. Fak
R. Fak ----------------------------------- R. UNP
R.UNP ---------------------------------- R. Telkom
lompatan dari router ke router disebut hope
Dst
R ---------------------------------------- Facebook
• ROT 13 = mengganti dengan huruf ke 13
A B C D E F G H I J K L M
N O P Q R S T U V W X Y Z
Ex : VONNY NADYA = IBAAL ANQLN
•Enkripsi : penyandian kata.
Deskripsi : pengartian kata yang sudah disandikan.
•Chypertext : data yang sudah disandikan.
Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan dekripsi adalah relasi antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen teks terang /plaintext dan yang berisi elemen teks sandi/ciphertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunan-himpunan tersebut. Apabila elemen-elemen teks terang dinotasikan dengan P, elemen-elemen teks sandi dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D.
Enkripsi : E(P) = C
Dekripsi : D(C) = P atau D(E(P)) = P
Gambar:
ex:
traceroute ke Facebook=
melewati Router EL ------------------ R. Fak
R. Fak ----------------------------------- R. UNP
R.UNP ---------------------------------- R. Telkom
lompatan dari router ke router disebut hope
Dst
R ---------------------------------------- Facebook
• ROT 13 = mengganti dengan huruf ke 13
A B C D E F G H I J K L M
N O P Q R S T U V W X Y Z
Ex : VONNY NADYA = IBAAL ANQLN
Langganan:
Postingan (Atom)